Jumat, 18 Juni 2010

Benarkah Leak Itu ada…???


LEAKSaya yang tinggal dirantau sering banget ada pertanyaan seperti ini: benarkah leak itu ada dibali? apakah leak itu jahat,suka makan orang? dan banyak pertanyaan aneh lain tentang leak. nah saya yang merasa orang bali yang kurang begitu paham tentang leak dan selama saya lahir dibali sampai gede dan akhirnya pergi jauh (wah kayak keluar negri aj) saya belum pernah yang namanya melihat leak, dan belum tahu persis tentang leak! memang banyak denger2 dari para orang tua dibali dan temen2 dibali yang bilang memang ada bahkan temen saya ada yang pernah melihat..
nah untuk memperjelas apasih LEAK ??? neh saya ada artikel sumbernya dari: milis HDnet. semoga dapat memberi sedikit pengetahuan bagi temen2 pembaca supaya ga bertanya2…

L E A K

Kata leak sudah mendarah daging di benak masyarakat hindu di Bali atau asal Bali yang tinggal di perantauan sebab kata-kata ini sangat sering kita dengar dan membuat bulu kuduk merinding atau hanya sekedar ga berani keluar malam gara-gara kata “leak” ini. Begitu juga keributan sering terjadi antar tetangga gara-gara seorang nenek di sebelah rumah di tuduh bisa ngeleak…ironisnya lagi yang menyebut si A atau B bisa ngeleak adalah sekelas balian sonteng, dan sebangsanya. Bahkan bayi menangis tengah malam, yang mungkin kedinginan atau perut kembung yang tidak di ketahui oleh ibunya, juga tuduhannya pasti “amah leak” apalagi kalau yang bilang balian sakti(dukun sakti)..

Sedemikian parahkah, atau sangat saktikah leak tersebut, dan kalau saya tanya kepada pembaca semua pernahkah melihat leak, atau paling tidak mayat leak…paling yang ada mayat manusia… Apakah hal itu tidak lebih sebuah anggapan yang perlu di telusuri kebenarannya, sebab arti kata leak itu sendiripun kita jarang yang tahu… Asumsi kita tentang leak paling-paling rambut putih dan panjang, gigi bertaring, mata melotot, dan identik dengan wajah seram.. Hal inilah yang membuat kita semakin tajam mengkritik leak dengan segala sumpah serapah, atau hanya sekedar berpaling muka bila ketemu dengan orang yang bisa ngeleak…
Pada dasarnya ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan untuk mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut dengan leak, yang ada adalah “ LIYA, AK yang berarti lina aksara ( memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu). Kekuatan aksara ini disebut panca gni aksara, siapapun manusia yang mempelajari kerohanian merk apapun apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya ( aura).
Cahaya ini bisa keluar melalui lima pintu indra tubuh , telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan. Pada umumya cahaya itu keluar lewat mata dan mulut, sehingga apabila kita melihat orang ngelekas di kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang tersebut.
Pada prinsipnya ilmu leak tidak mempelajari bagaimana cara menyakiti seseorang, yang di pelajari adalah bagaimana dia mendapatkan sensasi ketika bermeditasi dalam perenungan aksara tersebut. Ketika sensasi itu datang, maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo sukmo, kata ngelekas artinya kontraksi batin agar badan astral kita bisa keluar, ini pula alasannya orang ngeleak apabila sedang mempersiapkan puja batinnya di sebut “angeregep pengelekasan”.
Sampai di sini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum di sebut “ndihan” bola cahaya melesat dengan cepat. Ndihan ini adalah bagian dari badan astral manusia, badan ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dan di sini pelaku bisa menikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang lain.
Jangan salah… dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya, sebab tidak semua orang bisa melihat ndihan, juga tidak sembarangan berani keluar dari tubuh kasar kalau tidak ada kepentingan mendesak. Peraturan yang lain juga ada seperti tidak boleh masuk atau dekat dengan orang mati, orang ngeleak hanya shopingnya di kuburan ( pemuhunan) apabila ada mayat baru, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa agar rohnya mendapat tempat yang baik sesuai karmanya, begini bunyi doanya leak memberikan berkat, “ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta, mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahutama, ong rang sah, prete namah..” sambil membawa kelapa gading untuk dipercikkan sebagai tirta.
BEDA PENESTIAN, PENGIWA, DAN LEAK.
Selama ini leak dijadikan kambing hitam sebagai biang ketakutan serta sumber penyakit, atau aji ugig bagi sebagian orang. Padahal ada aliran yang memang spesial mempelajari ilmu hitam disebut “penestian” ilmu ini memang dirancang bagaimana membikin celaka, sakit, dengan kekuatan batin hitam ini disebut “ PENGERANCAB”. Adapun caranya adalah dengan memancing kesalahan orang lain sehingga emosi, setelah emosi barulah dia bereaksi, jadi emosi dijadikan pukulan balik bagi penestian.
Dalam ajaran penestian menggunakan ajian-ajian tertentu, seperti aji gni salembang, aji dungkul, aji sirep, aji penangkeb, aji pengenduh, aji teluh teranjana, termasuk aji nomoto, he..he.. Aliran ini disebut “pengiwa’ ( tangan kiri) kenapa tangan kiri, sebab setiap menarik kekuatan selalu memasukan energy dari belahan badan kiri. Sedangkan ilmu leak dari tangan kanan, makanya disebut penengen ( tangan kanan).
Pengwia banyak menggunakan rajah-rajah ( tulisan mistik) juga dia pintar membuat sakit dari jarak jauh, dan dijamin tidak bisa dirontgen dan di lab, dan yang paling canggih adalah cetik ( racun mistik). Dan aliran ini bertentangan dengan pengeleakan, apabila perang beginilah bunyi mantranya, “ong siwa gandu angimpus leak, siwa sumedang anundung leak, mapan aku mapawakan segara gni..bla..bla…”.
Jadi kesimpulannya adalah leak tidak perlu di takuti, tidak ada leak yang menyakiti, takutlah terhadap pikiran picik, dengki, sombong, pada diri kita sebab itu sumber pengiwa dalam tubuh kita. Bila tidak diantisipasi tekanan darah jadi naik, dan penyakit tiga S akan kita dapat, Stres, Stroke, Setra. Pada hakekatnya tidak ada ilmu putih dan hitam semua itu hati yang bicara, boleh jadi dasar ilmu yang di anut hitam, namun digunakan untuk kebaikan, dan sangat tercela dasar ilmu putih kita gunakan untuk kejahatan. Sama halnya seperti hipnotis, bagi psikiater ilmu ini untuk penyembuhan, tapi bagi penjahat ilmu ini untuk mengelabui serta menipu seseorang, tinggal kebijaksanaan kita yang berperan. Pintar, sakti, penting namun..ada yang lebih penting adalah kebijaksanaan akan membawa kita berpikir luas, dari pada mengumpat serta takut pada leak yang belum tentu kita ketemu tiap hari.
…..SEDIKIT INFO…
Sepulangnya saya dari India, saya memang serius dalam mempelajari Ilmu Pengeleakan, bukan ilmu merubah wujud, kekuatan batin kitalah yang menyebabkan orang melihat kita jadi berubah..( hipnotis tranfer) selama kurang lebih satu setengah tahun. Saya belajar dengan tiga guru, dari bangli dan karangasem, tujuan utama saya hanya ingin tahu apa sich..ilmu leak kok jadi momok banget. Bahkan sekarang ini justru saya banyak mendapat kiriman lontar dari Belanda tentang ilmu yang satu ini.
Pada tahun 2002 bulan agustus saya pernah mengadakan seminar tentang leak di Denpasar dalam tema “ Fenomena leak”. Tahun 2002 bulan maret, pentas ngeleak di art center, Bangli, nusa penida. Tahun 2003 bulan juni, diundang ke Jogya ikut Parade paranormal, dalam tema “mistik Indonesia” . Dan tahun 2004 saya mencoba “ngelekas” di kuburan KELAPA DUA di Jakarta, makna kajang untuk upacara ngaben, namun..hampir mati untung ada teman baik yang menolong.
Satu hal yang saya tekankan di sini adalah saya bukan manusia pembawa kebenaran, tapi pencari kebenaran, rekan-rekan di sinilah sumber kebenaran itu, yang kelak bisa saya jadikan acuan dan panutan. Tidak ada maksud sombong di sini, sebab saya tidak akan pernah tahu kapan saya mati, saya termasuk orang “buduh” buduh dengan kebenaran. Sehingga dengan demikian bila ada maksud dan tujuan saya yang salah mohon dimaafkan, kritik dan saran sejelek apapun saya terima sebab disanalah sumber kebenaran itu, hanya perbedaan dan perubahan yang abadi.

0 komentar:

Posting Komentar